Beranda | Artikel
Berpegang Teguh Kepada Allah dan Kepada Tali Allah
Rabu, 29 Januari 2020

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Berpegang Teguh Kepada Allah dan Kepada Tali Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab At-Tibyaan fi Syarh Akhlaq Hamalatil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 1 Jumadal Akhirah 1441 H / 26 Januari 2020 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Berpegang Teguh Kepada Allah dan Kepada Tali Allah

Berkata Imam Al-Ajurri Rahimahullah, Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُم بُرْهَانٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينًا ﴿١٧٤﴾ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّـهِ وَاعْتَصَمُوا بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُّسْتَقِيمًا ﴿١٧٥﴾

Berkata Syaikh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr Hafidzahullah:

Firman Allah ‘Azza wa Jalla, “Wahai sekalian manusia, telah datang kepada kalian bukti dari Tuhan kalian.” Maksudnya adalah Al-Qur’an. Karena di dalamnya ada bukti yang terang, penjelasan-penjelasan yang jelas yang dengannya hujjah menjadi tegak dan udzur menjadi hilang. Oleh karena itu barangsiapa yang telah sampai kepadanya Al-Qur’an, maka hujjah telah tegak kepadanya. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:

لِأُنذِرَكُم بِهِ وَمَن بَلَغَ

Untuk memperingati kalian dan orang yang sampai kepadanya Al-Qur’an.” (QS. Al-An’am[6]:19)

Maka Al-Qur’an adalah bukti dan dalil yang jelas tentang wajibnya mentauhidkan Allah ‘Azza wa Jalla, wajibnya mengikhlaskan agama hanya kepadaNya dan mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hal ibadah. Dan inilah maksud dan tujuan Al-Qur’an diturunkan. Yaitu bukti-bukti yang jelas, dalil-dalil yang terang tentang wajibnya mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dann tidak ada keraguan dalam perkara ini.

Firman Allah ‘Azza wa Jalla, “Dan telah Kami turunkan kepada kalian cahaya yang jelas.” Yaitu sebuah cahaya yang dengannya seorang bisa melihat jalan yang benar, bisa melihat jalan hidayah dan hilang darinya kegelapan; gelapnya kebodohan, kesesatan dan kebatilan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَـٰكِن جَعَلْنَاهُ نُورًا نَّهْدِي بِهِ مَن نَّشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا

Demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh Al-Qur’an wahyu dari sisi Kami, engkau dahulu (wahai Muhammad) tidak mengetahui apa itu kitab, apa itu imam, akan tetapi kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya yang Kami beri petunjuk kepadanya siapa yang Kami kehendaki dari hamba-hamba Kami.” (QS. Asy-Syura[42]: 52)

Firman Allah ‘Azza wa Jalla , “Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepadanya.” Berpegang teguh dengan Allah artinya jujur kembali kepada Allah, bertawakal hanya kepadaNya dan menyerahkan segala urusan hanya kepadaNya. Dan penyebutan kata “i’tisham” dalam nash-nash wahyu ada 2 macam; yang pertama berpegang teguh dengan Allah Ta’ala, yang kedua berpegang teguh dengan tali Allah. Sebagaimana dalam ayat yang kedua yang disebutkan oleh penulis kitab ini Rahimahullah:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّـهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ

Berpegang teguhlah dengan tali agama Allah dan janganlah kalian saling bercerai-berai.” (QS. Ali-Imran[3]: 103)

Dan seluruh manusia tidak mungkin selamat kecuali dengan berpegang teguh dengan dua hal ini. Pertama berpegang teguh dengan Allah, artinya menyerahkan segala urusan hanya kepadaNya, bertawakal hanya kepadaNya dan meminta tolong hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Yang kedua,  berpegang teguh dengan tali agamanya yaitu dengan cara berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengamalkan agamanya dan jalannya yang lurus.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّـهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ

Berpegang teguhlah dengan tali agama Allah dan janganlah kalian saling bercerai-berai.” (QS. Ali-Imran[3]: 103)

Dan hablullah (tali Allah) di sini adalah Al-Qur’an.

Dari sahabat Zaid bin Arqam Radhiyallahu ‘Anhu bahwasannya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

كِتَابُ اللَّهِ حَبْلٌ مَمْدُودٌ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ

“Kitabullah (Al-Qur’an) adalah tali yang memanjang dari langit ke bumi.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani Rahimahullah)

Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

اللَّـهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّـهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّـهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ اللَّـهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ ﴿٢٣﴾

Allah yang menurunkan perkataan yang terbaik, kitab yang serupa, yang diulang-ulang, yang gemetar dengannya kulit-kulit orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian melunak kulit-kulit mereka dan hati-hati mereka karena berdzikir kepada Allah, itulah petunjuk dari Allah yang Allah beri petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.” (QS. Az-Zumar[39]: 23)

Firman Allah, “Allah yang menurunkan perkataan yang terbaik.” Karena tidak ada kata-kata yang lebih baik daripada Al-Qur’an dalam susunan kalimat-kalimatnya, kesempurnaan makna dan petunjuk-petunjuknya yang tidak ada sedikitpun kesalahan di dalamnya, tidak ada kebatilan baik di depannya maupun dibelakangnya, Qur’an ini diturunkan oleh Dzat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Simak penjelasan lengkapnya pada menit ke-12:05

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Berpegang Teguh Kepada Allah dan Kepada Tali Allah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48155-berpegang-teguh-kepada-allah-dan-kepada-tali-allah/